Berapa banyak dari kita yang mencari aspirin atau ibuprofen setiap kali kita mengalami rasa sakit dan ketidaknyamanan? Sebagian besar dari kita pergi ke rumah sakit ketika kita sakit, dan biasanya kita menerima resep antibiotik dari dokter. Atlet dan penggemar olahraga juga mungkin mengkonsumsi dosis yang sesuai dari relaksan otot untuk meredakan otot mereka yang sakit. Meskipun telah terbukti secara ilmiah dan bermanfaat, obat-obatan dan obat yang diresepkan dapat memiliki sejumlah efek samping yang tidak diinginkan.
Mari simak penjelasan berikut ini!
Antibiotik
Ada beberapa antibiotik umum yang mungkin telah diresepkan oleh dokter Anda: penisilin, sefalosporin, makrolida, dan fluoroquinolone. Mereka berguna untuk mengobati berbagai infeksi mulai dari infeksi kulit, pernapasan, dan telinga hingga masalah sendi, penyakit menular seksual, dan meningitis. Sayangnya, efek samping dari antibiotik ini termasuk reaksi alergi, mual, diare, gangguan perut, dan rasa kantuk.
Aspirin
Aspirin dikenal sebagai solusi cepat untuk meredakan rasa sakit, menurunkan demam, dan meredakan peradangan. Dalam beberapa kasus, aspirin bermanfaat bagi orang-orang dengan resiko penyakit kardiovaskular tinggi, jika dikonsumsi dalam dosis yang sesuai di bawah pengawasan dokter. Namun, beberapa efek samping aspirin tentu saja tidak menyenangkan, termasuk diare, sembelit, kantuk, ruam, sakit kepala, sakit maag, nyeri perut, dan mual.
Relaksan Otot
Ketika Anda mengalami nyeri leher, nyeri punggung, atau jenis kram otot lainnya secara akut, bahkan melakukan tugas sehari-hari yang sederhana bisa sangat menyakitkan. Untuk mengurangi rasa sakit dan meningkatkan mobilitas Anda, relaksan otot mungkin akan diresepkan untuk Anda. Meskipun dapat membantu, relaksan otot juga memiliki beberapa efek samping yang sebaiknya tidak dianggap remeh. Sebagian besar dokter meresepkan relaksan otot untuk dikonsumsi tidak lebih dari 2 minggu, karena mengkonsumsinya dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan ketergantungan atau kecanduan. Tidak hanya itu, relaksan otot juga dapat menyebabkan kelelahan, kantuk, mulut kering, pusing, sakit kepala, kecemasan, dan penurunan tekanan darah.
Relaksan otot seharusnya bukan satu-satunya pilihan untuk mengobati kekakuan otot karena tidak menyembuhkan rasa sakit sepenuhnya, tetapi pada dasarnya memiliki efek sedatif yang mencegah saraf Anda mengirimkan sinyal rasa sakit ke otak Anda. Cara yang lebih efektif adalah dengan menjalani terapi fisik sambil mengkonsumsi relaksan otot yang diresepkan. Namun, dengan mempertimbangkan efek sampingnya, dan kenyataan bahwa itu sebenarnya tidak menyembuhkan, melepaskannya sepenuhnya bukan ide yang buruk, bukan?
Hope Clinic adalah tempat di mana Anda dapat mendapatkan perawatan non-invasif dan non-opioid untuk nyeri punggung, nyeri leher, atau ketegangan otot lainnya. Dengan tingkat keberhasilan lebih dari 93%, Hope Clinic menawarkan prosedur penanganan nyeri berkualitas tinggi yang 100% bebas obat! Hope Clinic menyediakan solusi untuk meredakan nyeri dengan memfasilitasi tubuh Anda untuk memaksimalkan kemampuan penyembuhan dan perbaikannya.
Putuskan untuk hidup bebas dari rasa sakit secara alami, hari ini. Hubungi kami dan jadwalkan sesi Anda segera!